Penyebab Perang Dunia II

https://id.wikipedia.org/wiki/Penyebab_Perang_Dunia_II
 Penyebab Perang Dunia KeII

Penyebab Perang Dunia II yang utama dalam jangka panjang adalah tumbuhnya fasisme Italia pada tahun 1920-anmiliterisme Jepang serta serangannya terhadap Tiongkok pada tahun 1937, dan secara khusus, perebutan kekuasaan politik di Jerman pada tahun 1933 oleh Adolf Hitler dengan partainya, NSDAP, serta kebijakan politik luar negerinya yang agresif.[1][2] Penyebab langsung adalah Britania dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman setelah Jerman menyerang Polandia pada bulan September 1939.[3]
Secara luas, penyebab Perang Dunia II dibedakan menjadi 2, yaitu Penyebab Umum dan Penyebab Khusus


Penyebab Umum
Penyebab umum terjadinya Perang Dunia II antara lain:
  • Kegagalan Liga Bangsa-bangsa (LBB) dalam menciptakan perdamaian dunia. LBB bukan lagi alat untuk mencapai tujuan, tetapi menjadi alat politik negara-negara besar untuk mencari keuntungan. LBB tidak dapat berbuat apa-apa ketika negara-negara besar berbuat semaunya, misalnya pada tahun 1935 Italia melakukan serangan terhadap Etiopia dan Jepang melakukan serangan terhadap Manchuria pada tahun 1937.
  • Negara-negara maju saling berlomba memperkuat militer dan persenjataan. Dengan kegagalan LBB tersebut, dunia Barat terutama Jerman dan Italia mencurigai komunisme Rusia tetapi kemudian Rusia mencurigai fasisme Italia dan nasionalis-sosialis Jerman. Oleh karena saling mencurigai akhirnya negara-negara tersebut memperkuat militer dan persenjataannya.
  • Adanya politik aliansi (mencari kawan persekutuan). Kekhawatiran akan adanya perang besar, maka negara-negara mencari kawan dan muncullah dua blok besar yakni:
    1. Blok Fasis, terdiri atas JermanItalia, dan Jepang.
    2. Blok Sekutu, terdiri atas:
  • Adanya pertentangan-pertentangan akibat ekspansi.
    1. Jerman mengumumkan Lebensraumnya (Jerman Raya) yang meliputi Eropa Tengah.
    2. Italia menginginkan Italia Irredenta yang meliputi seluruh Laut Tengah dan Abyssinia.
    3. Jepang mengumumkan Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya.
Ini berarti merupakan tantangan terhadap imperialisme InggrisPerancis, dan Amerika Serikat.
  • Adanya pertentangan faham demokrasifasisme, dan komunisme.

    Penyebab Khusus

  • Eropa
  • Serangan terhadap Polandia[sunting | sunting sumber]  

  • Antara tahun 1919 dan 1939 Polandia mengupayakan kebijakan keseimbangan antara Uni Soviet dan Jerman dengan mengadakan perjanjian non-agresi bersama keduanya.[4] Pada awal tahun 1939 Jerman menuntut Polandia untuk masuk ke dalam Pakta Anti-Komintern sebagai negara satelit Jerman.[5] Karena kuatir kehilangan kemerdekaannya, Polandia menolak, dan Hitler mengatakan kepada para jenderalnya pada tanggal 23 Mei 1939 bahwa alasan untuk menyerangan Polandia adalah "Danzig bukanlah obyek yang dituju. Untuk kita, ia merupakan pelebaran dari ruang hidup (Lebensraum) di Timur."[6] Untuk menakut-nakuti Hitler, Britania dan Perancis mengumumkan bahwa invasi terhadap Polandia berarti perang, serta berusaha meyakinkan Uni Soviet untuk bersama-sama dalam tindakan ini. Moskow nampaknya sepakat tetapi menyadari bahwa ia dapat menguasai negara-negara Baltik serta bagian-bagian Polandia jika bersekutu dengan Jerman, sehingga Uni Soviet melakukan perjanjian pada bulan Agustus 1939. Upaya London gagal, karena Hitler tidak memperkirakan perang yang melebar. Jerman menyerang Polandia pada tanggal 1 September 1939 serta menolak tuntutan Britania dan Perancis untuk mundur, sehingga kedua negara itu menyatakan perang terhadap Jerman pada tanggal 3 September 1939 sesuai perjanjian pertahanan yang mereka tanda tangani bersama Polandia dan telah diumumkan secara publik.[7][8]

    Serangan terhadap Uni Soviet[sunting | sunting sumber]

    Jerman menyerang Uni Soviet pada bulan Juni 1941. Hitler percaya Uni Soviet dapat dikalahkan dalam suatu serangan kilat dan terus menerus mengingat keadaan Uni Soviet yang tidak siap perang, serta berharap kemenangan itu akan memaksa Britania mengadakan negosiasi dan mengakhiri peperangan. Hitler juga ingin mendahului menyerang Uni Soviet sementara Uni Soviet lengah.[9]

Komentar